Wajah Terkini Tempat Berkumpulnya Masyarakat Jakarta – Blok Meter Hub bukan semata- mata gedung yang diperindah.
Di tengah berisik pikuk Jakarta Selatan, suatu area lama berupaya bangun balik dengan wajah serta tenaga terkini. Plaza Gulungan Meter, dahlia77 yang dulu diketahui selaku pusat bentuk, nada, serta nangkring anak belia di masa 90- an, saat ini beralih bentuk jadi Gulungan Meter Hub, suatu simpul terkini kehidupan urban yang memadukan asal usul, pergerakan, serta seni dalam satu ruang.
Catatan” Plaza Gulungan Meter” yang dahulu ikonik di pintu masuk barat area Melawai saat ini digantikan dengan julukan terkini,” Gulungan Meter Hub”. Di bawahnya, bunga bunga kelapa beraneka warna khas Betawi menghiasi, berikan gesekan adat yang pekat sekalian menyongsong wisatawan dengan hangat.
Sedemikian itu merambah pintu masuk dasar tanah di sisi minimarket, hawa adem langsung menyongsong berkah sistem penyejuk ruangan yang terpasang. Atmosfer jadi aman, berlainan jauh dari gang hitam serta sesak yang dahulu diketahui banyak orang.
Lelangit koridor saat ini dipadati corak mozaik bercorak kuning terang. Pencerahan yang mencukupi pula melenyapkan opini gelap yang sepanjang ini menempel.
Di tengah ekspedisi menuruni anak tangga merambah Gulungan Meter Hub, Niyara Ranita( 37), masyarakat Jakarta Selatan, menyudahi sejenak. Dengan cekatan, beliau mengangkut handphone- nya serta mendokumentasikan sebagian kain merah yang bergantung di lelangit gang.
Warna merah itu nampak semacam api kecil yang menyala di antara tembok- tembok bersih, membangkitkan kehangatan serta kehidupan terkini.” Estetik amat sangat untuk gambar serta diunggah ke alat sosial,” ucap Niyara dikala ditemui, Pekan( 1 atau 6 atau 2025).
Untuk Niyara, Gulungan Meter Hub lebih dari semata- mata tempat terkini. Ini merupakan ruang di mana ingatan era kemudian berjumpa dengan impian era depan.
Rasanya semacam balik ke era kemudian, tetapi dengan impian terkini.
Semenjak kecil, beliau kerap dibawa ibu dan bapaknya ke Gulungan Meter, melihat berisik pikuk serta antusias anak belia yang terkumpul serta berkreasi. Saat ini, di tengah wajah terkini yang jelas, beliau merasakan denyut kehidupan yang serupa, yang mengundang seluruh orang buat balik terkumpul.
Seakan menapaki ingatan era kemudian, pandangan Niyara membersihkan gang yang saat ini penuh mural aneka warna, toko santapan yang mulai marak, serta suara gembira wisatawan yang bercengkerama.” Rasanya semacam balik ke era kemudian, tetapi dengan impian terkini,” tutur Niyara.
Walaupun menyongsong kesucian serta keelokan terkini, Niyara tidak menutup mata kepada sebagian kekurangan yang sedang terdapat. Sebagian ujung sedang terasa sesak, dengan perputaran hawa yang kurang mencukupi. Akses masuk serta pergi juga sering- kali membuntukan, paling utama untuk wisatawan terkini.
Revitalisasi yang dicoba memanglah belum memegang semua zona dasar tanah. Sedemikian itu merambah alam tengah yang mengaitkan plaza serta halte, atmosfer berganti semacam awal. Aneka warna mozaik lenyap serta hawa juga terasa kurang adem.
Alam kuliner serta UMKM yang diadakan pula sedang didominasi oleh lapak- lapak kosong. Cuma dekat 5 tempat makan yang bekerja.
Tetapi, Niyara yakin, bersamaan berjalannya durasi serta atensi penguasa, Gulungan Meter Hub hendak lalu berkembang serta bertumbuh jadi ruang yang memadukan beraneka ragam susunan warga Jakarta dalam keseimbangan urban yang sebetulnya.
Di luar gang penuh warna itu, Gulungan Meter Hub pula menawarkan zona kuliner yang saat ini jadi bagian vital area. Gulungan Meter Hub Kuliner muncul dengan rancangan ekspo, mengakulasi bermacam kedai santapan serta minuman yang sepanjang ini terhambur di dekat Gulungan Meter, berpadu dalam satu tempat yang aman.
Siang itu, banyak wisatawan yang tiba, sebagian di antara lain pula bertamu ke Gulungan Meter Square yang terdapat pas di bagian kanan Gulungan Meter Hub Kuliner. Di prei jauh ini, banyak orang menghabiskan durasi dengan mencicipi beraneka ragam kuliner yang ada di area Gulungan Meter.
Salah satunya merupakan Yanti( 48), yang tiba bersama kedua buah hatinya. Beliau nampak menikmati bermacam hidangan kuliner saat sebelum kesimpulannya bersandar di salah satu kedai Gulungan Meter Hub Kuliner.
Dikala bersandar, Yanti mengenang era mudanya. Beliau sedang ingat benar lorong- lorong yang dahulu penuh dengan orang dagang serta konsumen yang marak di Plaza Gulungan Meter puluhan tahun kemudian.
Masyarakat Jakarta Selatan ini berambisi supaya pengelola area lebih kerap melangsungkan aktivitas, semacam live music, yang bisa membangkitkan balik atmosfer era kemudian dengan gesekan fresh era saat ini.
” Atmosfer semacam itu dapat membuat tempat ini bukan cuma semata- mata ruang khalayak, melainkan pula pentas kebersamaan.
Di bagian lain, Yanti merasa suka sebab saat ini Gulungan Meter Hub jauh lebih gampang dijangkau. Dari Bekasi, wisatawan bisa memakai LRT serta Transjakarta. Dari Tangerang Selatan, MRT langsung mengantar ke Stasiun Gulungan Meter BCA. Ada pula dari Depok, campuran KRL serta MRT membuat ekspedisi terus menjadi aman serta mudah.
Tidak jauh dari Yanti, Nazrul Teragung( 38), salah satu orang dagang di Gulungan Meter Hub Kuliner, padat jadwal meracik minuman buat klien yang tiba. Mukanya ramah, namun di balik meja dagangnya tersembunyi kebingungan.
Bagi Nazrul, perpindahan ke zona ekspo Gulungan Meter Hub Kuliner bukan tanpa tantangan. Lokasinya yang tidak langsung nampak dari pintu masuk membuat arus wisatawan kerap kali tidak normal.” Hari lazim hening, yang marak hanya akhir minggu. Bayaran carter pula lebih mahal,” tuturnya.
Walaupun begitu, Nazrul tidak berserah. Beliau berambisi pengelola dapat lebih aktif mengiklankan area ini, spesialnya ekspo kuliner yang saat ini jadi wajah terkini Gulungan Meter. Menurutnya, area ini mempunyai kemampuan besar buat jadi destinasi kuliner kesukaan, andaikan dibantu dengan atensi yang pas.
Revitalisasi besar
Pergantian julukan Plaza Gulungan Meter jadi Gulungan Meter Hub bukan semata- mata pergantian kediaman julukan, melainkan bagian dari revitalisasi besar yang dinobatkan Penguasa Provinsi DKI Jakarta lewat PT MRT Jakarta. Pada Sabtu( 25 atau 5 atau 2025), Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan wajah terkini area yang sempat jadi pusat adat urban Jakarta masa 90- an ini.
Gulungan Meter Hub bukan cuma halte ataupun plaza lazim, melainkan titik pertemuan antara pemindahan, style hidup, serta asal usul kota. Dalam satu tahun ke depan, area ini hendak lalu dibenahi, tercantum pembangunan skybridge yang mengaitkan Stasiun MRT Gulungan Meter BCA dengan zona Gulungan Meter, pembangunan kebinasaan halte serta zona ritel berintegrasi, multifunction hall dasar tanah, sampai ruang terbuka hijau terkini.
” Kita betul- betul mau menghasilkan Gulungan Meter Hub selaku pusat kegiatan yang hidup 24 jam,” ucap Pramono.
Gulungan Meter diseleksi selaku pusat kegiatan terkini sebab prasarana yang telah mencukupi serta popularitasnya di golongan masyarakat Jakarta. Pengembangan Gulungan Meter Hub pula dibantu dengan peresmian beberapa jalan terkini Transjabodetabek yang menguatkan konektivitas.
Tidak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta lagi meluaskan rute pejalan kaki buat tingkatkan kenyamanan masyarakat dikala beraktifitas di Gulungan Meter.
” Gulungan Meter direncanakan buat waktu jauh, tercantum penyusunan 3 halaman penting, Ayodya, Duku, serta Leuser. Mudah- mudahan dengan penyusunan ini area Gulungan Meter jadi salah satu hub terkini serta pusat ekonomi terkini di Jakarta,” tutur Pramono.
Revitalisasi Gulungan Meter Hub jadi salah satu tahap DKI Jakarta dalam mengukuhkan diri selaku” Kota Garis besar serta Beradab”, yang jadi tema penting peringatan balik tahun Jakarta ke- 498. Dengan sarana modern serta antusias pembaruan, area ini diharapkan sanggup memadukan era kemudian serta era depan kota dalam denyut kehidupan urban yang energik.