Dalam beberapa pekan terakhir, dunia dikejutkan oleh pernyataan resmi dari Direktur CIA, John Ratcliffe, yang menegaskan bahwa program nuklir Iran telah “rusak parah” akibat serangkaian serangan udara terkoordinasi yang dilakukan Amerika Serikat dan Israel pada akhir Juni 2025. Pernyataan ini menandai babak baru dalam dinamika keamanan Timur Tengah dan membawa implikasi besar bagi kebijakan non-proliferasi…
Pada Juni 2025, dunia menyaksikan babak baru ketegangan Timur Tengah ketika Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan ini, yang disebut-sebut sebagai respons terhadap ancaman nuklir Iran dan dilakukan bersama Israel, segera memicu gelombang kecaman internasional, menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi…
Konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang meletus pada Juni 2025 telah mengguncang stabilitas geopolitik Timur Tengah dan memicu gelombang reaksi internasional, khususnya dari negara-negara Eropa. Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan target militer Iran, yang dikenal dengan sandi Operasi Singa Bangkit, tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik dan korban jiwa, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius…