Sanders Cetak Hattrick di Akhir Chrono 48 Jam Dakar - Daniel Sanders menjadi pebalap pertama yang meraih tiga

Sanders Cetak Hattrick di Akhir Chrono 48 Jam Dakar

Sanders Cetak Hattrick di Akhir Chrono 48 Jam Dakar – Daniel Sanders menjadi pebalap pertama yang meraih tiga kemenangan beruntun etape Reli Dakar setelah Joan Barreda pada 2017.

Pebalap tim Red Bull KTM itu Kencana69 tampil solid dengan memenangi prologue, etape satu, dan etape dua Reli Dakar 2025. Sanders pun semakin kokoh di puncak klasemen kelas RallyGP dengan memperlebar selisih waktu dengan para pebalap Honda dan Hero.

Sanders tampil konsisten dalam etape dua yang merupakan Chrono 48 Jam, menggabungkan dua hari balapan, 5-6 Januari, dengan jarak tempuh 947 kilometer. Pebalap asal Australia itu menjadi pebalap tercepat dan finis dengan keunggulan 7 menit 37 detik atas pebalap Monster Energy Honda HRC, Skyler Howes. Di posisi ketiga, masih pebalap Honda, Tosha Schareina, dengan selisih waktu 7 menit 41 detik. Pebalap Honda ketiga di posisi empat besar adalah Adrien Van Beveren.

Sementara Ricky Brabec yang membawa Honda memenangi Dakar 2024 finis di posisi kedelapan, tertinggal 12 menit 47 detik. Hasil ini menggeser posisi Brabec di klasemen umum, dari posisi kedua menjadi posisi kelima, terpaut 15 menit 09 detik dari Sanders yang memuncaki klasemen sementara kelas RallyGP.

Howes, yang tampil solid pada hari kedua Chrono 48 Jam, naik posisi ke urutan kedua klasemen umum, tertinggal 12 menit 36 detik dari Sanders. Adapun pebalap tim pabrikan Hero Motorsport, Ross Branch, berada di posisi ketiga setelah finis di urutan kelima dalam etape dua.

”Tidak terlalu buruk, cukup sulit di gumuk pasir yang gembur, sangat sulit bagi banyak dari kami. Saat membuka jalan, Anda tidak tahu apakah itu akan menjadi gumuk pasir gembur atau gumuk pasir keras. Cukup sulit. Debu membuat kacau semuanya,” ujar Sanders di laman Reli Dakar, Senin (16/2/2024).

”Akan lebih menyenangkan jika ada area yang sedikit lebih basah, dibandingkan dengan tahun lalu di bukit pasir yang cukup rata. Namun, semua orang berkerumun berjuang di tengah debu untuk mendapatkan bonus (waktu) pembuka jalan,” lanjut Sanders.

”Agak sulit di sisi itu, tetapi secara keseluruhan tubuh terasa baik dan saya tidak merasa lelah sama sekali. Saya hanya menyimpan energi untuk pekan depan,” kata Sanders.

”Senang bisa memenangi etape ini, tetapi bergantung pada saya untuk memutuskan apakah saya menginginkan hari ini atau tidak. Namun, saya berkomitmen dan siap menghadapi tantangan besok,” pungkas Sanders.

Sanders, yang start di urutan ketujuh pada hari kedua Chrono 48 Jam, tampil sangat solid dan bisa cepat mengejar para pebalap di depannya. Brabec, yang start lima menit lebih awal, bisa dikejar dan kemudian ditinggalkan oleh Sanders yang memburu trio Honda di depan, Van Beveren, Pablo Quintanilla, dan Schareina. Sanders, yang bisa tampil dominan, mampu mengejar mereka dan kemudian mengontrol catatan waktu hingga finis.

”Kami tidak melakukan kesalahan apa pun atau mengalami kecelakaan dan itu sangat bagus untuk motor dan bagi kami. Balapan 48 jam ini sangat, sangat berat karena ada sekitar 300 kilometer di gumuk-gumuk pasir yang sangat gembur,” ujar Schareina yang motornya sempat terperosok dalam pasir.

”Semua pebalap di depan berkendara bersama. Saya berusaha tancap gas hari ini setelah membuka etape, tetapi di gumuk-gumuk pasir sangat berat dan sangat sulit untuk membuka jalan. Para pebalap di belakang saya mengejar saya dan kami berkendara bersama hingga akhir etape. Kedua hari sangat sulit. Ada 300 kilometer gumuk-gumur pasir gembur. Ini sangat sulit bagi kami. Bahkan, kami sempat terjebak di gumuk pasir tiga atau empat kali,” jelas Schareina yang kini di posisi keempat klasemen umum.

Gumuk-gumuk pasir juga menjadi batu sandungan bagi pemenang Dakar 2024, Ricky Brabec. Dia bahkan merasa apa yang dia persiapkan selama ini terasa tak berguna banyak di etape dua ini.

”Saya merasa Chrono ini sesuatu yang sia-sia, maksud saya, semua kerja keras yang kami lakukan kemarin menguap begitu saja. Seluruh kerja keras yang kami lakukan kemarin bukan masalah. Ini semua tentang apa yang terjadi hari ini,” ujar Brabec.

”Saya senang bisa berada di bivouac dan menyerahkan motor (kepada mekanik). Kami akan berjuang keras hingga akhir dan melihat apa yang bisa kami lakukan. Ini baru etape kedua. Masih ada banyak balapan tersisa, banyak kilometer lagi. Kita lihat saja apa yang akan terjadi,” lanjut Brabec.

”Saya tidak terlalu senang saat ini, tetapi, Anda tahu, seperti inilah adanya. Selama Chrono, mobil mendapat pit-stop singkat, dan saya berharap sepeda motor mendapat pit-stop juga, tetapi seperti ini yang ada,” pungkas Brabec.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *