Menikmati Pelayaran Cerdas di Shanghai – Shanghai kota besar dengan jumlah mobil lebih dibanding Jakarta. Tetapi kemudian lintasnya apik.
Asumsi kalau kemudian rute dekat Shanghai, Cina, akan lapang selama Sabtu- Minggu( 26- 27 atau 4 atau 2026) salah keseluruhan. Mobil individu, beberapa kecil dipakai selaku taksi daring, memenuhi jalur tol mengarah ke arah pusat kota Shanghai. Antrean mengular jauh di belokan tol dengan banyak agen bertumpuk.
Jalur tol bersusun merupakan panorama alam yang akan kerap nampak bila pergi- pulang ke Shanghai dari kota- kota pinggirannya, semacam Pudong ataupun Shinjiang. Banyak aktivitas kemudian rute ini semacam membuktikan bukti diri Shanghai selaku kota kota besar yang modern.
Pada Sabtu( 26 atau 4 atau 2025) pagi, kaum wartawan dari Indonesia serta Brunei Darussalam dibawa bis kecil dari penginapan di Area Shinjiang, dekat 45 km dari pusat kota Shanghai. Kita pergi jam 08. 00 pagi, ataupun satu jam lebih dini dibanding durasi Jakarta. Beberapa badan kaum menghabiskan makan pagi roti serta buah di dalam bis.
Dari balik cermin bis nampak mobil- mobil lalu lalang. Bila macet, kita dapat lebih memperhatikan mobil apa saja yang mereka gunakan. Berlainan dengan di Indonesia, hampir tidak terdapat merk ataupun seri mobil yang berkuasa. Beberapa besar merupakan mobil bikinan Cina.
Dari pemikiran mata saja, nampak merk Roewe yang sangat banyak. Tipe MPV merk ini pula digunakan selaku armada taksi. Roewe ini merupakan asli Shanghai, yang berlindung di tim SAIC Motor. Lebihnya merupakan merk mobil terkenal lain di Cina, semacam BYD, Chery, Geely, serta Changan.
Dalam catatan 10 merk mobil terlaris di Cina, jenama Jerman, Volkswagen, terdapat di antrean kedua. Dari pemikiran mata di dekat Shanghai, mobil- mobil VW memanglah banyak digunakan orang dalam bermacam bentuk; mulai dari Passat, Polo, sampai yang berenergi listrik asli sejenis ID3 serta ID4. Mobil listrik kelahiran AS, Tesla, pula lumayan terkenal. Merk Wuling yang ngetop di Indonesia malah tidak sering nampak.
Mengambil dari web Car News Cina, 4 dari 5 mobil yang tersebar di Shanghai merupakan merk lokal. Merk asing, semacam Volkswagen, Toyota, serta Honda yang pula terkenal, biasanya dibuat di dalam negara. Dekat 5 tahun terakhir terjalin perpindahan gaya mengarah mobil dengan tenaga terbarukan( new energi vehicle atau NEV), bagus itu listrik asli ataupun hibrida.
Web Penguasa Shanghai mengatakan, jumlah mobil individu di kota itu sebesar 4, 2 juta bagian pada akhir 2023. Sebesar 1, 29 juta bagian di antara lain merupakan mobil NEV. Gaya mempunyai mobil berenergi baterai dipantik penguasa yang membagikan bantuan harga dan keringanan menemukan pelat no.
Gaya ini berakibat lumayan positif. Pencemaran hawa menurun. Bila tidak berawan, langit Shanghai di siang hari bercorak biru. Semburat jingga mentari petang yang terang di pinggir Bengawan Hangpu berbaur bagus dengan lampu berbagai macam warna dari Tower Oriental Pearl serta gedung- gedung besar di sekelilingnya. Pinggir Bengawan Hangpu ini merupakan salah satu tujuan darmawisata Shanghai, yang ramainya tidak tahu hari.
Tetapi tujuan kita pada pagi itu bukan buat mandi mentari di pinggir Bengawan Hangpu, ataupun jajanan hadiah mata di Jalur Nanjing. Kita diundang industri otomotif Great Wall Motor( GWM) buat mencicipi lini mobil mereka. Terdapat 5 submerek yang berlindung di dasar GWM, ialah Ora, Wey, Haval, Tank, serta Poer. Mereka pula memiliki produk motor bernama Souo dengan mesin 8 silinder berkubikasi 2. 000 cc!
Di Indonesia, GWM bertugas serupa dengan Inchcape menjual Haval serta Tank semenjak akhir 2023. Salah satu seri Haval, ialah Haval Jolion, apalagi sudah dirakit di pabrik yang diatur Inchcape di Wanaherang, Bogor. Sebaliknya submerek Tank yang terdapat di Indonesia merupakan Tank 300 serta Tank 500. Menariknya, kantor pusat GWM di Baoding mengatakan pemasaran Tank 500 di Indonesia selaku yang sangat besar di antara negara- negara jangkauan mereka.
Nah, kita dibawa buat berupaya lini Haval, Tank, Wey, serta Poer di Area Pudong, dekat dengan lapangan terbang global Shanghai. Sehabis menempuh ekspedisi nyaris 2 jam, kita datang di zona terbuka beraspal. Beberapa bagian mobil yang diucap mulanya telah siap sedia.
Eksekutor mengonsep halangan buat dilibas dengan mobil- mobil SUV berenergi paduan motor listrik serta mesin diesel—lini hibrida GWM di Indonesia bermesin gasolin. Tema percobaan menaiki ini merupakan off- road walaupun dicoba di dataran beraspal.
rajaburma88 memprioritaskan berupaya bentuk yang belum terdapat di Indonesia, ialah Tank 400, Tank 700, serta mobil pikap Poer bermesin diesel asli. Ketiga mobil ini didesain sedia menaklukkan berbagai macam area jalur. Jadi, bukit kecil miring dari kerangka besi dapat dilahap dengan gampang. Tanjakan dengan ujung kemiringan dekat 40 bagian juga terasa ringan saja dengan semua cakra yang berkeliling. Turunannya nyaman dikendalikan sebab terdapat fitur asistensi pengereman.
Seseorang kawan berbicara,” Di halangan semacam ini, dengan mobil berpenggerak 4 cakra serta dorongan pengaturan, orang yang enggak lazim off- road dapat nampak ahli,” ucapnya. Kita akur. Keahlian Tank 400 serta Tank 700 tidak butuh diragukan. Tank 300 saja—yang terhitung entry level—bisa dikendalikan gampang di area becek akut di Busut Sentul, Jabar.
Sehabis menangani seluruh tantangan off- road ciptaan itu, kita lebih terpikat berupaya sistem pelayaran pintar yang tertancap pada lini Wey. Ini merupakan submerek kategori paling atas GWM. Bentuk yang ada merupakan Wey 07 berjenis SUV seukuran Hyundai Palisade. Terdapat pula Wey 80 berjenis MPV semacam Toyota Alphard. Kedua bentuk ini nampak mentereng digunakan di perkotaan.
Uji sistem penyetiran pintar ini menempuh jarak dekat 10 km di jalur biasa memutari arena percobaan coba. Kita tidak diizinkan mengemudikan sendiri, melainkan selaku penumpang saja. Tidak sangat galat pula sesungguhnya, karena owner Wey, spesialnya Wey 80, mengarah mengenakan pelayanan pengemudi.
Bidang dalamnya Wey 07 serta Wey 80 serupa mewahnya. Joknya benyek dilengkapi jendela penyejuk serta pemanas. Kursi kapten di Wey 80 dapat disetel jatuh dengan sekali memencet memacul alhasil bentuk badan badan semacam melayang di angkasa, sebab itu mereka menamainya bentuk kosong gravity. Lezat benar.
Terdapat layar berdimensi dekat 14 inci bergantung di tengah selaku alat hiburan. Bila dalam posisi bersandar kosong gravity, penumpang melaksanakan layar itu melalui perintah suara. Tetapi seperangkat pada dikala itu sedang dalam bahasa Cina, jadi tidak kita coba.
Metode yang lain merupakan dengan isyarat tangan tanpa butuh memegang layar. Butuh adaptasi buat menggerakkan kursor serta aksi jemari. Aturan suaranya nikmat. Lagu dari Silk Sonic jadi terasa kian funk walaupun bersandar di sangat balik.
Layar besar berdimensi serupa pula terdapat di tengah dasbor buat menunjukkan denah pelayaran. Fungsi- fungsi digital ini mengenakan sistem pembedahan bernama Coffee yang saat ini sudah merambah angkatan ketiga. Dalam sistem itu disematkan ide tiruan.
Pelayaran canggih
Lini Wey memakai beraneka ragam desain pemeriksaan; mulai dari kamera, pencari, sampai laser. Akibatnya, mobil dapat berjalan sendiri. Sebab titik mula serta akhir ekspedisi pendek itu serupa, juru mudi tidak butuh mengirim perintah tujuan akhir. Dalam layar nampak garis merah yang membuktikan titik akhir ekspedisi.
Mobil hendak menjajaki saja titik itu, ataupun istilahnya navigate on autopilot( NOA).
Juru mudi hampir tidak butuh memutar setir, tiba dayung gas ataupun rem. Walaupun sedemikian itu terdapat pemeriksaan dalam kokpit yang memantau wajah serta mata juru mudi, buat menegaskan supaya senantiasa cermas.
Begitulah yang terjalin dalam percobaan coba pendek itu. Di layar mobil dapat membekuk imaji orang yang lagi beranjak mengarah jalan. Benar. Dikala kita melintas terdapat orang lagi menelepon yang berjalan ke pinggir jalur raya, bisa jadi akan menyeberang.
Mobil pula dapat membekuk pancang serta lampu kemudian rute dari jarak dekat 150 m lebih dahulu. Bila lampu kemudian rute sedang bercorak merah, kecekatan otomatis menurun, sampai menyudahi. Kaki juru mudi bungkam saja.
Tidak tahu bertepatan ataupun sial, di belokan lain, kala mobil mulai beranjak ayal, lintasannya dipotong sepeda motor yang seketika timbul dari bagian kiri berbelok ke kanan. Pencari mobil telah membekuk kehadiran motor itu, lalu cekatan mengerem hingga menyudahi. Kita kaget, pengemudinya pula. Terkejut sedikit, tetapi yang berarti aman.
Di jalur tol, sistem pencari ini amat berguna. Bila terdapat mobil maju ayal di depan( lane hogger), juru mudi bermukim menggeser dongkel lampu kelok ke deret kanan. Bila nyaman, mobil hendak alih deret sendiri serta menaikkan kecekatan sendiri. Apa- apa sendiri. Lalu apa guna pengemudi?
” Bertanggung jawab pada keamanan penumpang serta konsumen jalur lain. Sistem pelayaran cerdas ini cuma menolong memudahkan kegiatan juru mudi,” tutur Wei Wei, Director of Smart Mobility GWM, sebagian hari lebih dahulu.
Sistem pelayaran cerdas sejenis itu bisa jadi sesuai diaplikasikan di Shanghai yang kemudian lintasnya kerap macet tetapi apik. Kita memikirkan sistem itu dibawa ke Jakarta, ataupun Bandung. Rasanya kecerdasannya akan menurun ekstrem sebab sangat kerap diintervensi konsumen jalur lain.
Sikap berkendara di Indonesia rasanya yang membuat sistem pengaturan mutahir serta nyaman ini jauh panggang dari api. GWM Indonesia tidak butuh segera memasukkan fitur cerdas ini ke mobil yang dipromosikan di mari. Karena, besar mungkin mudaratnya.
Kota kota besar Shanghai terus menjadi menerangkan letaknya selaku ikon perkembangan teknologi urban di era ke- 21. Dengan aplikasi teknologi pelayaran cerdas berplatform intelek ciptaan( AI), big informasi, serta Internet of Things( IoT), kota ini tidak cuma memudahkan pergerakan warganya namun pula menawarkan pengalaman terkini untuk para turis.
Pelayaran cerdas di Shanghai bukan semata- mata denah digital ataupun aplikasi pemindahan biasa. Kota ini sudah menggabungkan sistem cerdas dalam nyaris seluruh pandangan kehidupan tiap hari, dari pemindahan, kemudian rute, sampai pengurusan pejalan kaki. Tidak bingung bila banyak yang mengatakan Shanghai selaku makmal kota era depan yang hidup.
Pemindahan Khalayak yang Terkoordinasi dengan AI
Salah satu energi raih penting pelayaran cerdas di Shanghai merupakan sistem pemindahan biasanya yang amat berdaya guna. Metro Shanghai, yang ialah salah satu jaringan sepur dasar tanah terpanjang di bumi, saat ini dilengkapi dengan teknologi cerdas yang membolehkan pencarian durasi jelas, pemetaan rute tercepat, dan pemberitahuan bila terjalin kendala layanan.
Lewat aplikasi semacam Shanghai Metro App serta Alipay, konsumen bisa merancang ekspedisi dalam hitungan detik. Sistem ini sanggup membagikan anjuran arah terbaik bersumber pada kepadatan penumpang, durasi menunggu, serta preferensi konsumen. Apalagi, penumpang saat ini bisa masuk ke stasiun cuma dengan memindai wajah mereka, berkah teknologi identifikasi wajah yang berintegrasi dengan sistem pembayaran.
Kemudian Rute Tanpa Macet Berkah Manajemen Cerdas
Di dataran jalur, kemudian rute Shanghai yang dulu populer padat saat ini mulai beralih bentuk jadi lebih teratur serta berdaya guna. Penguasa kota memakai jaringan kamera Kamera pengaman yang tersambung dengan pusat aba- aba berplatform AI. Sistem ini sanggup mengetahui kemacetan, menata lama lampu kemudian rute dengan cara energik, dan membagikan arah pengganti dengan cara otomatis ke alat transportasi yang tersambung.
Dengan teknologi V2X( vehicle- to- everything), alat transportasi individu serta taksi di Shanghai bisa silih beralih data dengan prasarana kota, tercantum pancang kemudian rute digital, situasi cuaca, serta kecekatan alat transportasi lain. Perihal ini tidak cuma kurangi mungkin musibah, namun pula tingkatkan kelancaran ekspedisi.
Pelayaran Pejalan Kaki yang Ramah serta Aman
Tidak cuma alat transportasi, para pejalan kaki juga menemukan atensi besar dalam sistem pelayaran cerdas ini. Shanghai memberitahukan sistem denah digital pedestrian- friendly, yang ada lewat aplikasi handphone serta layar interaktif di bermacam titik kota. Sistem ini tidak cuma membuktikan arah tercepat, namun pula arah dengan hawa sangat bersih, rimbun, ataupun panorama alam menarik.
Di sebagian area semacam Pudong serta Jing’ an, lampu penyeberangan apalagi dilengkapi pemeriksaan aksi serta AI yang sanggup mengidentifikasi golongan lanjut usia ataupun kanak- kanak, kemudian memanjangkan durasi penyeberangan otomatis. Tidak hanya itu, rute spesial untuk konsumen bangku cakra serta sepeda pula dipantau dengan cara real time buat membenarkan situasi nyaman serta bisa diakses.
Pelayaran Turis: Bimbingan Digital yang Personal
Untuk para turis, pelayaran cerdas di Shanghai jadi pengalaman yang bergengsi. Dengan memakai aplikasi berplatform AI semacam Baidu Maps serta Trip. com, turis bisa mengakses bimbingan real- time mengenai arah tercepat ke destinasi terkenal semacam The Bund, Tower Oriental Pearl, serta area Xintiandi. Fitur penerjemahan otomatis serta AR( augmented reality) menolong konsumen menguasai pancang serta kediaman data dalam bahasa Mandarin.
Di sebagian posisi darmawisata, ada layanan manusia mesin pembimbing serta layar cerdas yang membagikan data asal usul, harga karcis, dan agenda pementasan adat. Pengalaman ini menghasilkan investigasi kota Shanghai terasa semacam ekspedisi futuristik, namun senantiasa gampang serta ramah konsumen.
Teknologi yang Lalu Berkembang
Shanghai tidak menyudahi pada apa yang sudah digapai. Penguasa kota bersama zona swasta lalu meningkatkan sistem pelayaran angkatan selanjutnya. Sebagian cetak biru percontohan tengah berjalan, semacam sistem alat transportasi tanpa pengemudi yang berintegrasi penuh dengan kemudian rute kota, dan“ digital twin city” yang membolehkan imitasi real- time dari tiap ujung kota buat tujuan pemograman serta jawaban gawat.
Selaku bagian dari inisiatif“ Smart Shanghai 2030”, kota ini bercita- cita jadi pionir dalam urbanisasi berplatform teknologi sangat maju di bumi. Cetak biru ini mengaitkan integrasi informasi besar dari bermacam sektor—pendidikan, kesehatan, pemindahan, serta lingkungan—untuk menghasilkan ekosistem perkotaan yang responsif serta berkepanjangan.
Akibat Sosial serta Tantangan Etika
Walaupun bawa banyak khasiat, pelayaran cerdas pula menimbulkan sebagian persoalan benar, paling utama terpaut pribadi serta pengawasan. Sistem identifikasi wajah serta pencarian posisi, misalnya, memunculkan kebingungan mengenai sepanjang mana informasi individu dipakai serta ditaruh. Penguasa kota melaporkan kalau seluruh informasi digabungkan serta dipakai cocok dengan regulasi yang legal, dengan pengawasan kencang kepada penyalahgunaan.
Tetapi, para penggerak pribadi mendesak terdapatnya kebijaksanaan kejernihan serta kesertaan khalayak dalam pengembangan sistem ini. Mereka menegaskan kalau perkembangan teknologi wajib senantiasa melindungi penyeimbang antara kemampuan serta hak- hak orang.
Shanghai: Acuan untuk Kota- Kota Dunia
Dengan seluruh inovasi teknologi serta pendekatan yang inklusif kepada pergerakan, Shanghai sudah jadi ilustrasi untuk kota- kota lain di bumi yang mau beralih bentuk jadi kota cerdas. Rapat global semacam World Artificial Intelligence Conference( WAIC) yang teratur diselenggarakan di kota ini jadi media memberi inovasi garis besar.
Untuk masyarakat serta turis, menikmati pelayaran cerdas di Shanghai bukan cuma pertanyaan beralih tempat. Ini merupakan pengalaman merasakan era depan yang telah muncul hari ini. Di jalanan kota yang penuh sinar serta informasi, Shanghai membuktikan kalau dengan visi serta teknologi, kota besar bisa jadi tempat bermukim yang lebih pintar, aman, serta kemanusiaan.