Megatruh Soundsystem jadi salah satu tim band yang naik pentas bersama duo new wave punk Sukatani di Yogyakarta, Selasa( 25 atau 2 atau 2025) malam. Mereka ikut membagikan sokongan pada Sukatani pascaberedarnya film permohonan maaf pada Polri di alat sosial.
Semacam Sukatani yang mengangkut perkara sosial, Megatruh Soundsystem pula mengangkat rumor seragam dengan cara bebas serta riang dengan mencampurkan bagian nada reggae, ska, serta dub. Walhasil, walaupun liriknya sungguh- sungguh, senantiasa dapat membuat badan berdansa.
Liriknya tentang kematian, pembunuhan. Kita orang-orang kalah, tetapi jogetin saja. Ambyar juga. Tapi, ini ada nuansa sosial politiknya,” tutur vokalis Megatruh Soundsystem, Riezky Andhika Pradana atau yang dikenal dengan Kiki Pea, saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (27/2/2025).
Tidak hanya Kiki, band asal Yogyakarta itu beranggotakan Ari Hamzah selaku drumer serta Arumtaka yang memainkan perlengkapan nada elektronik. Ari ialah mantan drumer tim nada rock Endank Soekamti. Pada Desember 2024, Megatruh Soundsystem mengeluarkan album debut bertajuk State & Violence yang berisi 12 lagu. Kiki yang menulis hampir semua lirik di album ini mengungkapkan bahwa ia mengangkat isu sosial tidak terlepas dari latar belakangnya sebagai mantan jurnalis.
Lagu” Roots Reggae& Revolusi”, misalnya, mengajak revolusi selaku suatu pemecahan atas seluruh perkara bangsa yang diakibatkan oleh tekad politisi serta janganlah gampang yakin pada oligarki. Walaupun menghasilkan kritik runcing, Megatruh Soundsystem pula mengajak pendengarnya goyak tubuh buat membebaskan bobot bersama.
Melirik lagu” Rajaburma88 ” juga terasa sungguh- sungguh serta mencekam. Lagu itu menggambarkan mengenai korban penembakan misterius nama lain petrus yang terjalin pada 1980- an. Dalam lagu ini, Megatruh Soundsystem menyuarakan kalau hukum di negeri ini meninggalkan problematika sebab kesalahan sistemis dikira bukan pidana. Walaupun liriknya terasa mengerikan, pemirsa malah dibawa berdansa ska.
Karena korban peristiwa 1965 terlalu banyak, Kiki mencari referensi tentang pembunuhan massal lainnya sehingga ketemu peristiwa penembakan misterius yang terjadi pada 1980-an. ”Petrus” merupakan lagu pertama yang diselesaikan oleh Megatruh Soundsystem.
Dikala dini berdiri, tim band ini belum mengenali arahnya ke mana. Mereka cuma mau main nada dengan Ari serta Arumtaka dengan style reggae. Kiki kedapatan bagian menulis melirik serta ia disodori 10 lagu tanpa melirik oleh Ari dalam durasi sepekan. Saat mencari tema yang cocok, Kiki tertarik dengan persoalan sosial. Dia resah dengan fakta sosial yang tidak beres di negeri ini. Baginya, musik bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi medium untuk menyuarakan sesuatu.