Magomed Ankalaev vs Alex Pereira 2 Peluang, Waktu, dan Prediksi UFC 320 – Pertarungan ulang antara Magomed Ankalaev dan Alex Pereira di UFC 320 menjadi salah satu laga paling dinantikan dalam kalender MMA tahun ini. Setelah pertemuan pertama mereka berakhir dengan hasil kontroversial dan meninggalkan tanda tanya besar di benak para penggemar, duel kedua rajaburma88 ini dijanjikan akan menjadi ajang pembuktian sesungguhnya — siapa yang benar-benar pantas disebut raja sejati divisi light heavyweight (205 lbs).
Dengan gaya bertarung yang sangat berbeda — Ankalaev dengan pendekatan teknis dan disiplin khas petarung Dagestan, sementara Pereira mengandalkan kekuatan pukulan eksplosif ala kickboxer elit — pertarungan ini diprediksi akan menjadi adu strategi dan ketahanan mental, bukan sekadar duel kekuatan fisik.
Latar Belakang Pertarungan
Pertemuan pertama antara Ankalaev dan Pereira terjadi pada akhir 2024 untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas berat ringan UFC. Laga tersebut berlangsung sengit selama lima ronde, di mana keduanya saling bertukar momen dominan. Banyak pengamat menilai Ankalaev tampil lebih efektif dalam grappling dan kontrol jarak, sementara Pereira mencuri perhatian dengan serangan tajam dan tendangan keras yang membuat Ankalaev beberapa kali mundur.
Namun, hasil akhir yang berupa split decision menimbulkan perdebatan besar. Sebagian penggemar dan analis menganggap Ankalaev lebih pantas menang karena kendali teknis dan taktisnya, sementara yang lain berpendapat bahwa Pereira lebih agresif dan memberikan dampak signifikan lewat pukulan-pukulannya.
Kontroversi tersebut menjadi bahan bakar bagi UFC untuk segera mengumumkan pertarungan ulang (rematch) di ajang UFC 320, yang kini menjadi salah satu event paling ditunggu tahun ini.
Profil Petarung
Magomed Ankalaev (19–1–1)
Petarung asal Dagestan ini dikenal karena gaya bertarungnya yang sangat disiplin, terukur, dan berorientasi pada efisiensi. Berlatih di bawah pengaruh sistem grappling khas Rusia, Ankalaev adalah kombinasi ideal antara wrestling elit dan striking fundamental.
Dalam banyak laga sebelumnya, Ankalaev mampu menekan lawan dengan kontrol posisi, jab efektif, dan kemampuan bertahan luar biasa terhadap serangan eksplosif. Ia bukan tipe petarung yang mengejar penyelesaian cepat, tetapi petarung yang membongkar lawan perlahan, membuat mereka frustrasi hingga kehilangan ritme.
Keunggulan utama Ankalaev terletak pada IQ bertarung yang tinggi dan kemampuan membaca pola lawan. Namun, kekurangannya sering kali terletak pada kurangnya agresivitas, yang membuatnya kadang kalah di mata juri dalam pertarungan yang ketat.
Alex Pereira (10–2–0)
Sebaliknya, Alex “Poatan” Pereira datang dari dunia kickboxing dengan reputasi sebagai salah satu pemukul paling berbahaya di MMA modern. Mantan juara kelas menengah ini telah membuktikan bahwa transisinya ke divisi light heavyweight tidak mengurangi efektivitas gaya bertarungnya.
Pereira memiliki salah satu tangan kanan paling mematikan di UFC, dan kemampuannya membaca jarak serta waktu serangan menjadikannya ancaman konstan. Dengan latar belakang kickboxing yang panjang, ia juga unggul dalam memanfaatkan leg kicks dan kombinasi hook-cross yang presisi.
Kelemahannya terletak pada pertahanan grappling dan daya tahan terhadap tekanan konstan di ground, area di mana Ankalaev kemungkinan besar akan berusaha mengeksploitasi.
Analisis Taktis: Grappler vs Striker
Pertarungan ini sangat jelas menggambarkan kontras gaya klasik antara grappler dan striker.
-
Ankalaev kemungkinan besar akan mencoba menutup jarak, menekan Pereira ke dinding oktagon, dan membawa pertarungan ke lantai untuk mengendalikan posisi dari atas.
-
Pereira, di sisi lain, akan berusaha menjaga jarak, menendang kaki depan lawan untuk memperlambat gerakannya, dan mencari celah untuk pukulan KO khasnya.
Jika Ankalaev berhasil memanfaatkan takedown di awal, ia bisa menguras energi Pereira dan menekan tempo pertandingan. Namun, jika Pereira mampu bertahan dari tekanan grappling di dua ronde pertama, ia memiliki peluang besar membalikkan keadaan dengan satu serangan keras di ronde selanjutnya.
Kuncinya adalah disiplin pertahanan dan kesabaran. Pereira harus menahan dorongan untuk langsung menyerang agresif, sementara Ankalaev harus menjaga fokus dan tidak terpancing ke dalam pertarungan jarak menengah yang menjadi keunggulan Pereira.
Peluang Taruhan (Odds) dan Prediksi Pasar
Menurut beberapa sportsbook internasional, peluang saat ini menempatkan:
-
Magomed Ankalaev: -130 (favorit tipis)
-
Alex Pereira: +110 (underdog berbahaya)
Peluang yang tipis ini menunjukkan bahwa pertarungan bisa berjalan ke dua arah. Ankalaev unggul secara teknis dan taktis, tetapi Pereira memiliki kekuatan penyelesaian (finishing power) yang tidak bisa diabaikan.
Kunci Kemenangan
-
Untuk Ankalaev:
-
Hindari pertarungan jarak menengah.
-
Gunakan tekanan konstan dan clinch untuk mengunci pergerakan Pereira.
-
Manfaatkan kontrol ground dan transisi cepat ke posisi dominan.
-
-
Untuk Pereira:
-
Gunakan leg kick untuk memperlambat mobilitas Ankalaev.
-
Pertahankan jarak aman dan gunakan jab untuk menjaga ritme.
-
Cari peluang serangan balik dengan pukulan kanan yang presisi.
-
Prediksi Pertarungan
Jika pertarungan berjalan penuh lima ronde, kemungkinan besar Ankalaev akan memenangkan keputusan juri berkat kontrol grappling dan efisiensi strateginya. Namun, jika Pereira berhasil menemukan celah di awal ronde ketiga atau keempat, potensi KO besar bisa terjadi — seperti yang sudah berkali-kali ia tunjukkan dalam kariernya.
Pertarungan ini sangat mungkin berjalan lebih hati-hati dibanding pertemuan pertama, dengan keduanya lebih fokus pada kesalahan kecil lawan.
Prediksi akhir:
➡️ Magomed Ankalaev menang melalui keputusan mayoritas (unanimous decision)
Namun, seperti halnya semua laga yang melibatkan Alex Pereira, satu serangan bisa mengubah segalanya — menjadikan UFC 320 salah satu ajang paling menegangkan dalam sejarah terbaru divisi light heavyweight.
