Kecelakaan Kereta Meningkat – Tercatat 75 kecelakaan melibatkan kereta api pada Januari-April 2025. ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
PT Sepur Api Indonesia Wilayah Pembedahan 1 Jakarta menulis 75 peristiwa sepur api terbentur oleh alat transportasi bermotor alexa99, pejalan kaki, atau binatang selama rentang waktu Januari sampai April 2025. Kenaikan keamanan di lintasan sebidang serta penutupan lintasan buas jadi fokus penting dikala ini.
Manager Humas PT KAI Wilayah Pembedahan( Daop) 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menarangkan kalau dari keseluruhan 75 peristiwa musibah sepur, rinciannya 10 peristiwa pada Januari, 23 peristiwa pada Februari, 22 peristiwa pada Maret, serta 20 peristiwa pada April.
Jumlah ini lebih besar dibanding dengan rentang waktu yang serupa tahun kemudian, yang mencatatkan 57 peristiwa. Ixfan mengimbau juru mudi serta pejalan kaki buat senantiasa tingkatkan kecermatan dan menekankan berartinya menaati rambu- rambu dan tanda untuk keamanan bersama.
Kita mengimbau warga buat senantiasa menyudahi dikala tanda bersuara, alang pintu tertutup, ataupun terdapat pertanda lain kalau sepur hendak melintas,” ucap Ixfan, Selasa( 6 atau 5 atau 2025).
Daop 1 Jakarta melingkupi area yang terbentang dari Stasiun Merak di Banten sampai Stasiun Cikampek di Jawa Barat, melewati stasiun- stasiun di area DKI Jakarta, Banten, Bogor, Depok, Sukabumi, serta Karawang.
Terpaut perihal ini, PT KAI Daop 1 Jakarta berusaha tingkatkan keamanan ekspedisi sepur api, spesialnya di lintasan sebidang, buat kurangi resiko musibah, dan membenarkan keamanan penumpang dan konsumen jalur.
Kita mengimbau warga buat senantiasa menyudahi dikala tanda bersuara, alang pintu tertutup, ataupun terdapat pertanda lain kalau sepur hendak melintas.
Ixfan pula menegaskan kalau pelanggaran di lintasan sebidang bisa dikenai ganjaran hukum, cocok dengan Hukum No 22 Tahun 2009 mengenai Kemudian Rute serta Angkutan Jalur. Artikel 114 bermuatan mengharuskan juru mudi alat transportasi menyudahi dikala tanda bersuara serta alang pintu tertutup.
Tidak hanya itu, Artikel 90 serta 124 Hukum No 23 Tahun 2007 mengenai Perkeretaapian pula menerangkan kalau ekspedisi sepur api mempunyai prioritas penting di lintasan sebidang.
Selaku wujud komitmen kepada keamanan, PT KAI Daop 1 Jakarta pula lalu berusaha menutup lintasan buas yang jadi titik rawan musibah. Semenjak Januari 2025, telah 12 titik lintasan buas yang sukses ditutup, yang ialah 35 persen dari sasaran penutupan 40 titik pada tahun ini.
Penutupan terkini dicoba di Kilometer 48+9 antara Stasiun Cilebut serta Stasiun Bogor, yang terdapat di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor,” tutur Ixfan.
Bermacam faktor
Pimpinan Aspek Perkeretaapian Warga Pemindahan Indonesia( MTI) Aditya Dwi Bagaikan menarangkan kalau musibah sepur api bisa diakibatkan oleh bermacam aspek, tercantum alat, infrastruktur, aspek orang, serta manajemen. Sebagian pemicu yang butuh diinvestigasi antara lain barang asing di jalan kereta api, cuaca berlebihan, ataupun kehancuran pada alat sepur.
Beliau meningkatkan, banyak prasarana sepur yang telah lumayan berumur membutuhkan pembaharuan. Oleh sebab itu, perawatan teratur kepada alat serta infrastruktur sepur api, semacam jalan kereta api, tanda, serta gerbong, amat berarti buat membenarkan seluruhnya dalam situasi bagus.
Tidak hanya itu, koreksi serta pembaruan sistem tanda, semacam tanda suara serta sinar, dibutuhkan buat berikan peringatan lebih dini pada juru mudi serta pejalan kaki.
Setelah itu, berartinya kampanye bimbingan buat tingkatkan pemahaman warga mengenai ketentuan di lintasan sebidang, semacam menyudahi dikala alang pintu tertutup ataupun tanda bersuara. Pengawasan dengan cara kencang kepada semua prasarana serta pengoperasian sepur api pula dibutuhkan buat mengetahui kehancuran ataupun kemampuan kendala lebih dini.
Jumlah musibah sepur api yang terjalin di area operasional PT Sepur Api Indonesia( Persero) Wilayah Pembedahan 1 Jakarta( Daop 1) membuktikan gaya kenaikan dalam sebagian bulan terakhir. Kenaikan ini jadi atensi sungguh- sungguh pihak industri serta mendesak dikerjakannya penilaian global kepada aspek pemicu, bagus dari bagian dalam ataupun eksternal.
Dalam rapat pers yang diselenggarakan Jumat( 9 atau 5) di Stasiun Gambir, Vice President Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, melaporkan kesedihan atas melonjaknya nilai musibah yang mengaitkan ekspedisi sepur api di wilayahnya.“ Kita menulis paling tidak terjalin 17 musibah selama suku tahun awal 2025, bertambah dibanding rentang waktu yang serupa tahun kemudian yang cuma menulis 10 peristiwa,” ucapnya.
Kebanyakan Musibah Terjalin di Perlintasan Sebidang
Dari informasi yang diluncurkan PT KAI Daop 1, kebanyakan musibah terjalin di perlintasan sebidang, ialah titik pertemuan antara rute sepur serta jalur raya tanpa pembatas pantas ataupun kontrol aparat. Musibah ini biasanya mengaitkan alat transportasi cakra 2 ataupun cakra 4 yang berani menerobos perlintasan walaupun sepur telah dekat.
Lebih dari 70 persen musibah terjalin sebab konsumen jalur tidak menaati pancang serta tanda perlintasan. Ini merupakan wujud pelanggaran yang amat beresiko serta mengecam keamanan bersama,” imbuh Eva.
Salah satu musibah yang lumayan mengambil atensi terjalin di perlintasan Jalur Daan Mogot, Jakarta Barat, dini April kemudian. Suatu mobil minibus dihantam oleh KA Argo Parahyangan sehabis pengemudinya menerobos alang pintu yang telah tertutup. Dalam kejadian itu, 2 orang tewas bumi di tempat, sedangkan pengemudi hadapi cedera berat.
Aspek Eksternal Berkuasa: Minimnya Pemahaman Masyarakat
Bagi pihak PT KAI, aspek eksternal semacam kelengahan juru mudi serta tidak terdapatnya kontrol di perlintasan buas ialah pemicu penting musibah. Dari 172 perlintasan yang terletak di area Daop 1, sebesar 65 di antara lain tidak mempunyai kontrol sah, serta beberapa besar ialah perlintasan bawah tangan.
Kita telah kerap bertugas serupa dengan penguasa wilayah buat menutup perlintasan buas, tetapi beberapa warga sedang membuka akses dengan cara menuntut sebab alibi keringanan akses,” nyata Eva.
Tidak hanya itu, maraknya pemakaian kerja dikala mengemudi serta minimnya pemahaman kepada ancaman jalan kereta api sepur pula ikut jadi faktor. Tidak tidak sering konsumen jalur menyeberang sembari mengenakan earphone ataupun main handphone, alhasil tidak mengetahui datangnya sepur.
Aspek Dalam: Penilaian Teknis serta Agenda Perawatan
Walaupun beberapa besar musibah diakibatkan aspek eksternal, PT KAI Daop 1 pula tidak menutup mata kepada mungkin aspek dalam yang ikut beramal resiko musibah. Eva mengatakan kalau grupnya tengah melaksanakan audit teknis kepada rute jalan kereta api, sistem tanda, serta metode operasional aparat alun- alun.
Tiap kejadian yang terjalin, kita analitis global. Dari bagian dalam, kita pula menilai kelayakan alat serta infrastruktur, dan membenarkan standar operasional metode( SOP) di alun- alun dijalani dengan cara tidak berubah- ubah,” ucapnya.
PT KAI pula tingkatkan gelombang pemeliharaan teratur pada armada serta jalan kereta api, paling utama di jalur- jalur yang padat semacam Manggarai- Gambir serta Bekasi- Jatinegara.“ Kita tidak mau lupa dari bagian teknis. Kesiapan armada serta jalan kereta api merupakan tanggung jawab kita,” jelas Eva.
Usaha Melindungi serta Kerja sama Rute Sektor
Menjawab melonjaknya musibah, PT KAI Daop 1 sudah menata beberapa tahap melindungi. Di antara lain merupakan pemasangan pancang bonus, kenaikan pemasyarakatan pada warga, serta kegiatan serupa dengan Biro Perhubungan dan kepolisian buat langlang di titik- titik rawan.
Mulai bulan Mei ini, kita hendak mengadakan program bimbingan keamanan berjudul‘ Nyaman di Perlintasan’ yang menyimpang komunitas konsumen jalur di dekat jalan kereta api,” tutur Eva. Program ini hendak dicoba lewat kampanye di alat sosial, konseling langsung ke sekolah serta komunitas, dan pemasangan slogan serta papan iklan di posisi penting.
Tidak hanya itu, PT KAI pula menekan penguasa wilayah buat memesatkan pembangunan flyover serta underpass di perlintasan sebidang yang padat. Sampai saat ini, dari konsep pembangunan 25 underpass di Jabodetabek, terkini 9 yang sudah beres.
Impian ke Depan serta Imbauan pada Masyarakat
Melonjaknya nilai musibah sepur api di area Daop 1 jadi sirine sungguh- sungguh untuk semua pihak, bukan cuma PT KAI. Keamanan ekspedisi sepur menginginkan sinergi antara operator, penguasa, serta warga.
Kita mengimbau semua konsumen jalur buat senantiasa menaati pancang serta tanda di perlintasan. Janganlah mendesakkan diri menyeberang bila alang telah turun ataupun suara sirine telah terdengar. Satu detik keterlambatan dapat melindungi nyawa,” tutup Eva.
Pihak PT KAI pula memohon warga buat memberi tahu bila menciptakan perlintasan buas ataupun cacat. Layanan aduan serta gawat bisa diakses lewat call center 121 ataupun aplikasi KAI Access.
Penutup
Musibah sepur api bukan cuma pertanyaan nilai statistik, melainkan menyangkut keamanan nyawa orang. Walaupun PT KAI lalu melaksanakan perbaikan dalam, tanggung jawab keamanan pula terdapat di bahu tiap konsumen jalur yang melewati jalan kereta api.
Dengan melonjaknya pemahaman, sokongan prasarana, serta penguatan hukum yang jelas kepada pelanggaran kemudian rute di perlintasan sepur, diharapkan nilai musibah bisa ditekan serta ekspedisi sepur api balik jadi moda pemindahan yang nyaman serta andal untuk warga.