FIRST membangun kerangka kerja multi-mitra untuk pasar yang teregulasi – Dalam lanskap keamanan siber yang kompleks, sektor-sektor teregulasi seperti keuangan, kesehatan, dan energi menghadapi tantangan unik. Di satu sisi, los303 menjadi target empuk bagi ancaman siber yang canggih. Di sisi lain, kewajiban kepatuhan terhadap regulasi ketat seperti GDPR, HIPAA, atau aturan OJK seringkali menciptakan hambatan untuk berbagi informasi dan berkolaborasi secara terbuka. Menghadapi dilema ini, FIRST (Forum of Incident Response and Security Teams) telah memelopori pengembangan kerangka kerja multi-mitra yang dirancang khusus untuk beroperasi efektif di lingkungan yang diatur ketat.
Mengapa Kerangka Khusus Diperlukan?
Kolaborasi keamanan siber tradisional sering mengandalkan keterbukaan dan kecepatan berbagi data. Namun, di pasar teregulasi, berbagi informasi tentang insiden atau kerentanan dapat berisiko melanggar kerahasiaan klien, aturan privasi data, atau ketentuan hukum lainnya. Kekhawatiran akan sanksi regulator membuat organisasi cenderung bersikap tertutup. Tanpa kerangka yang tepat, upaya kolaborasi justru bisa mandek.
Pilar Utama Kerangka Kerja FIRST
FIRST membangun pendekatannya dengan mengakui dan menghormati batasan regulasi, alih-alih mengabaikannya. Kerangka ini bertumpu pada beberapa fondasi kunci:
-
Kepercayaan yang Terstruktur dan Terverifikasi: Keanggotaan dalam jaringan FIRST biasanya memerlukan tim CSIRT yang mapan dan kredibel. Protokol seperti TLP (Traffic Light Protocol) digunakan secara ketat untuk mengklasifikasikan sensitivitas informasi dan mengontrol penyebarannya. Semua pertukaran data dibangun di atas dasar hukum yang jelas, seperti perjanjian kerahasiaan yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor tertentu.
-
Bahasa dan Standar yang Selaras: FIRST mempromosikan penggunaan kerangka kerja dan praktik terbaik yang diakui global, seperti FIRST CSIRT Services Framework. Hal ini menciptakan bahasa bersama bagi regulator, institusi keuangan, penyedia layanan kesehatan, dan vendor untuk berkomunikasi tentang insiden. Laporan dapat disusun secara konsisten, memudahkan koordinasi dan memenuhi kewajiban pelaporan kepada otoritas.
-
Kelompok Minat Khusus (SIGs) Sektoral: Melalui SIGs, misalnya untuk sektor keuangan atau infrastruktur kritis, para praktisi dari industri dengan regulasi serupa dapat berbagi tantangan, pola ancaman, dan praktik terbaik yang paling relevan. Forum ini berfungsi sebagai “zona aman” di mana wawasan dapat dipertukarkan dengan konteks pemahaman yang sama tentang kendala regulasi.
-
Keterlibatan Proaktif dengan Regulator: FIRST mendorong agar regulator dan penegak hukum dilibatkan sebagai mitra dalam jaringan. Tujuannya adalah membangun saluran komunikasi resmi yang legal untuk pelaporan insiden dan koordinasi tanggap darurat. Ketika regulator memahami dinamika ancaman secara nyata dan organisasi merasa aman untuk melapor, ketahanan keseluruhan sektor akan meningkat.
Manfaat yang Nyata
Kerangka kerja ini memberikan manfaat bagi semua pihak. Perusahaan mendapatkan akses ke intelijen ancaman yang lebih kaya dan kontekstual, membantu mereka merespons insiden lebih cepat dan memenuhi kewajiban kepatuhan dengan lebih baik. Regulator memperoleh visibilitas yang lebih jelas terhadap lanskap ancaman, memungkinkan mereka menyusun kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Yang terpenting, masyarakat diuntungkan dengan layanan kritis yang lebih tangguh, perlindungan data yang lebih baik, dan stabilitas sistemik.
Kesimpulan
FIRST menunjukkan bahwa kepatuhan regulasi dan kolaborasi keamanan bukanlah konsep yang bertentangan. Dengan kerangka kerja multi-mitra yang dibangun di atas prinsip kepercayaan terstruktur, standar bersama, dan keterlibatan semua pemangku kepentingan, kolaborasi yang aman dan legal justru dapat menjadi pengungkit ketahanan yang paling ampuh. Di pasar teregulasi, di mana risiko sangat tinggi, bekerja sama dalam koridor yang tepat bukanlah kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan untuk survival kolektif.
