EGBA Menetapkan Standar Sukarela untuk Pemasaran Influencer yang Bertanggung Jawab di Seluruh Eropa – Industri perjudian daring di Eropa terus berkembang dengan pesat, dan bersama dengan itu muncul pula kebutuhan akan regulasi yang lebih ketat terhadap praktik pemasaran yang digunakan oleh operator dan mitra mereka. Dalam upaya kencana69 untuk menjaga integritas industri serta melindungi konsumen, European Gaming and Betting Association (EGBA) baru-baru ini mengumumkan serangkaian standar sukarela baru untuk pemasaran melalui influencer. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa promosi perjudian di media sosial dilakukan secara bertanggung jawab, transparan, dan sesuai dengan nilai etika industri modern.
Mengapa EGBA Membuat Standar Baru Ini
Dalam beberapa tahun terakhir, pemasaran melalui influencer telah menjadi salah satu metode paling efektif dalam menjangkau audiens digital, terutama generasi muda. Namun, praktik ini juga menimbulkan kekhawatiran karena sebagian influencer tidak selalu memahami batasan hukum dan etika ketika mempromosikan produk atau layanan terkait perjudian.
Banyak negara di Eropa telah mengeluarkan regulasi sendiri mengenai iklan perjudian, tetapi belum ada pendekatan terpadu di tingkat regional yang mengatur bagaimana influencer harus bertanggung jawab dalam kampanye mereka. EGBA, sebagai organisasi yang mewakili operator perjudian daring besar di Eropa, memandang perlunya standar bersama agar industri dapat beroperasi secara lebih konsisten dan transparan di berbagai negara.
Dengan menetapkan standar sukarela ini, EGBA berharap dapat membantu menciptakan lingkungan pemasaran yang lebih aman dan etis, sambil memperkuat kepercayaan publik terhadap industri perjudian daring yang sering kali disorot karena isu promosi agresif dan dampaknya terhadap pemain muda.
Isi dan Prinsip Utama Standar EGBA
Pedoman baru yang diterbitkan oleh EGBA berisi sejumlah prinsip dan ketentuan yang ditujukan untuk memastikan bahwa pemasaran melalui influencer tetap bertanggung jawab. Beberapa poin penting di antaranya meliputi:
-
Larangan Menargetkan Anak di Bawah Umur
Influencer yang bekerja sama dengan operator perjudian dilarang keras menampilkan konten yang secara langsung atau tidak langsung menargetkan audiens di bawah usia legal untuk berjudi (umumnya 18 tahun ke atas). Ini mencakup penggunaan bahasa, gambar, atau simbol yang identik dengan budaya anak muda, seperti karakter kartun atau referensi permainan anak-anak. -
Kewajiban untuk Mengungkapkan Kerja Sama Komersial
Semua bentuk kerja sama antara influencer dan merek perjudian harus disertai pengungkapan yang jelas dan mudah dipahami oleh audiens. EGBA mewajibkan influencer untuk mencantumkan label seperti #ad atau #sponsored dalam setiap unggahan promosi. Hal ini bertujuan agar konsumen mengetahui bahwa konten tersebut merupakan bagian dari kampanye berbayar. -
Promosi Bertanggung Jawab
Influencer diharuskan menampilkan pesan yang mendorong perilaku berjudi secara bertanggung jawab, seperti menyertakan tautan ke situs dukungan pemain atau pesan “Jangan berjudi di bawah umur”. Selain itu, mereka dilarang membuat klaim menyesatkan tentang peluang menang atau menggambarkan perjudian sebagai cara mudah menghasilkan uang. -
Kriteria Seleksi Influencer
Operator perjudian didorong untuk melakukan peninjauan etis sebelum bekerja sama dengan influencer. Hal ini mencakup memastikan bahwa influencer memiliki audiens utama yang sesuai usia, reputasi baik, serta tidak terlibat dalam perilaku atau konten yang bertentangan dengan nilai-nilai tanggung jawab sosial. -
Transparansi Data dan Kepatuhan
Perusahaan diharapkan menyimpan catatan kerja sama mereka dengan influencer untuk memudahkan audit dan memastikan kepatuhan terhadap standar EGBA maupun regulasi nasional yang berlaku.
Tujuan dan Dampak yang Diharapkan
EGBA menjelaskan bahwa standar ini tidak bersifat mengikat secara hukum, tetapi dirancang sebagai inisiatif sukarela industri yang dapat diadopsi oleh operator di seluruh Eropa. Tujuan utamanya adalah membangun kerangka kerja etika bersama yang dapat menjadi acuan bagi semua pelaku industri perjudian daring.
Dengan adanya standar ini, diharapkan praktik pemasaran influencer akan menjadi lebih profesional dan bertanggung jawab. EGBA percaya bahwa dengan menunjukkan komitmen terhadap etika dan perlindungan konsumen, industri perjudian daring dapat memperbaiki citranya di mata publik dan regulator.
Langkah ini juga dipandang sebagai respons proaktif terhadap meningkatnya tekanan dari lembaga pengawas di berbagai negara Eropa yang menyoroti iklan perjudian di media sosial. Dalam beberapa kasus, regulator bahkan telah memberikan sanksi kepada operator yang dianggap melanggar prinsip perlindungan anak atau menyesatkan konsumen.
Respons dari Industri dan Kalangan Influencer
Reaksi terhadap pengumuman EGBA ini umumnya positif. Banyak operator besar menyambut baik inisiatif tersebut karena dianggap sebagai cara untuk menjaga kepercayaan publik dan mencegah regulasi yang terlalu ketat di masa depan.
Beberapa influencer juga menyatakan dukungan mereka, dengan alasan bahwa pedoman ini memberikan kejelasan dan panduan praktis mengenai bagaimana mereka dapat bekerja sama dengan merek perjudian tanpa melanggar etika atau hukum.
Namun, ada pula pihak yang menilai bahwa standar ini perlu disertai mekanisme pengawasan independen agar penerapannya tidak sekadar formalitas. EGBA sendiri menyebutkan bahwa mereka akan secara berkala mengevaluasi efektivitas pedoman ini dan memperbaruinya sesuai perkembangan teknologi dan perilaku pengguna media sosial.
Kesimpulan
Langkah EGBA dalam menetapkan standar sukarela untuk pemasaran influencer yang bertanggung jawab mencerminkan perubahan besar dalam cara industri perjudian daring menanggapi tantangan etika dan sosial. Dengan memprioritaskan transparansi, perlindungan anak, dan promosi yang bertanggung jawab, asosiasi ini berharap dapat memperkuat fondasi moral industri yang sering kali disorot negatif oleh publik.
Inisiatif ini juga menjadi contoh nyata bahwa regulasi mandiri industri (self-regulation) dapat berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan bisnis dan tanggung jawab sosial. Jika diterapkan secara konsisten, standar EGBA berpotensi menjadi model global bagi pengelolaan pemasaran digital yang etis — tidak hanya di dunia perjudian, tetapi juga di sektor-sektor lain yang berisiko tinggi terhadap penyalahgunaan media sosial.
