DraftKings dan FanDuel keluar dari AGA dan Nevada untuk memajukan platform prediksi yang diatur CFTC – Dua raksasa industri taruhan olahraga Amerika Serikat, DraftKings dan FanDuel, kembali menjadi pusat perhatian setelah keduanya menarik diri dari American Gaming Association (AGA) serta menghentikan upaya perizinan mereka di Nevada. Langkah dahlia77 ini memicu perbincangan luas di sektor perjudian dan teknologi keuangan, sebab keputusan tersebut dianggap sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk fokus pada pasar prediksi yang sedang berkembang pesat dan berada di bawah pengawasan Commodity Futures Trading Commission (CFTC). Pergeseran arah yang signifikan ini menunjukkan bahwa lanskap taruhan di Amerika mungkin akan berubah lebih cepat dari perkiraan banyak pihak.
Keputusan meninggalkan AGA bukanlah langkah kecil. Sebagai organisasi utama yang mengoordinasikan kepentingan operator kasino dan industri perjudian berbasis darat maupun daring, AGA selama ini merupakan rumah bagi banyak pelaku besar, termasuk perusahaan-perusahaan taruhan olahraga terkemuka. DraftKings dan FanDuel sebelumnya memanfaatkan keanggotaan tersebut untuk mendapatkan akses ke jaringan, advokasi kebijakan, serta pembahasan regulasi tingkat nasional. Namun keluarnya kedua perusahaan membuka babak baru yang menunjukkan bahwa mereka ingin menjauh dari struktur tradisional yang selama ini mendominasi ekosistem perjudian AS.
Alasan utama di balik keputusan ini diyakini berkaitan dengan perkembangan pesat pasar prediksi yang diatur oleh CFTC, sebuah lembaga federal yang biasanya mengawasi perdagangan komoditas dan kontrak berjangka. Platform prediksi semakin digemari karena menawarkan cara alternatif untuk berpartisipasi dalam perkiraan peristiwa politik, ekonomi, cuaca, hiburan, dan olahraga. Tidak seperti taruhan olahraga yang berada di bawah regulasi perjudian negara bagian, pasar prediksi dianggap lebih dekat dengan instrumen keuangan, sehingga operasinya tunduk pada peraturan berbeda yang pada banyak aspek lebih fleksibel dan terpusat.
DraftKings dan FanDuel tampaknya melihat peluang signifikan di ruang ini. Dengan meningkatnya popularitas platform seperti Kalshi dan kebangkitan Polymarket, industri prediksi kini berada dalam fase pertumbuhan yang mirip dengan ledakan taruhan olahraga sebelum tahun 2018. Kontrak acara yang diperdagangkan di bawah pengawasan CFTC menawarkan jalur regulasi yang lebih seragam secara nasional, berbeda dengan model taruhan olahraga yang harus menavigasi peraturan unik di setiap negara bagian. Bagi perusahaan sebesar DraftKings dan FanDuel, harmonisasi regulasi tersebut berpotensi mempercepat ekspansi mereka dengan lebih efisien.
Keluarnya kedua perusahaan dari proses perizinan di Nevada semakin memperjelas arah mereka. Nevada, meski merupakan pusat industri kasino global, memiliki proses regulasi yang sangat ketat terhadap operator taruhan olahraga. Persyaratan teknologi, audit keamanan, dan proses lisensi di negara bagian tersebut terkenal memakan waktu dan biaya tinggi. Setidaknya dalam jangka pendek, DraftKings dan FanDuel tampak memilih untuk mengarahkan sumber daya ke sektor yang lebih baru dan lebih menjanjikan daripada bertahan mengikuti regulasi lama yang dinilai kurang mendukung inovasi.
Selain faktor regulasi, ada juga pertimbangan bisnis yang lebih strategis. Pasar prediksi dianggap mampu menjembatani dua dunia: finansial dan hiburan. Dengan menawarkan kontrak berbasis hasil peristiwa nyata—misalnya hasil pemilu, inflasi bulanan, pemenang acara penghargaan, atau bahkan jumlah penonton acara tertentu—platform ini menarik segmen pengguna yang lebih luas daripada taruhan olahraga. Investor ritel, analis pasar, hingga penggemar teknologi blockchain mulai melihat kontrak prediksi sebagai alat hedging atau spekulasi yang sah dan lebih transparan.
DraftKings dan FanDuel tidak ingin tertinggal dalam transisi besar ini. Dengan kekuatan platform, infrastruktur teknologi, dan basis pengguna yang besar, keduanya berada pada posisi ideal untuk memasuki pasar prediksi berskala nasional. Langkah untuk keluar dari AGA dan Nevada dapat dipahami sebagai upaya meminimalkan hambatan politik dan regulasi yang dapat mengganggu rencana ekspansi mereka di sektor baru tersebut.
Namun keputusan ini bukan tanpa risiko. AGA selama ini menjadi salah satu pelindung utama atas isu-isu penting seperti integritas permainan, standar keselamatan konsumen, dan kebijakan anti pencucian uang. Tanpa keterlibatan langsung dalam organisasi tersebut, DraftKings dan FanDuel harus lebih berhati-hati dalam membangun kerangka kerja regulasi mereka sendiri dalam ranah yang masih terus berkembang. Selain itu, ketergantungan pada regulasi CFTC menghadirkan tantangan unik karena lembaga tersebut masih mencari keseimbangan antara inovasi pasar prediksi dan potensi penyalahgunaan.
Beberapa pengamat industri berpendapat bahwa langkah drastis ini bisa memicu perubahan besar di sektor perjudian AS. Jika kedua perusahaan ini berhasil menancapkan dominasi di pasar prediksi, operator lain kemungkinan akan mengikuti. Bahkan, bukan mustahil jika suatu hari nanti garis pemisah antara taruhan olahraga dan kontrak prediksi menjadi semakin kabur, menciptakan model hiburan keuangan yang menggabungkan keduanya.
Terlepas dari berbagai spekulasi, jelas bahwa DraftKings dan FanDuel sedang bersiap memasuki era baru. Dengan memusatkan perhatian pada platform prediksi berbasis regulasi CFTC, mereka membidik pasar masa depan yang mungkin lebih besar dan lebih stabil daripada taruhan olahraga tradisional. Keputusan mereka untuk keluar dari AGA dan Nevada menandai pergeseran mendasar dalam strategi industri—dan bisa menjadi awal dari transformasi besar dalam cara masyarakat Amerika berinteraksi dengan pasar hiburan berbasis data dan prediksi.
