Performa Anthony Ginting Didominasi Kesalahan – Tak banyak yang bisa dilakukan Anthony Sinisuka Ginting ketika berhadapan dengan Kunlavut Vitidsarn pada babak kedua turnamen bulu tangkis Malaysia Terbuka.
Tunggal putra Indonesia Kencana69 itu lebih banyak membuat kesalahan yang mempermudah lawan untuk mendapat kemenangan.
Sejak pertama kali bertemu pada babak kedua Thailand Terbuka 2021, persaingan mereka dalam satu lapangan selalu ketat dalam tujuh pertemuan. Anthony tertinggal 3-4, termasuk kalah pada perempat final China Terbuka 2024, perjumpaan terakhir sebelum Malaysia Terbuka.
Namun, tak seperti laga-laga sebelumnya, kali ini Anthony kesulitan menghadapi pemain yang seangkatan dengan Christian Adinata, Leo Rolly Carnando, dan Daniel Marthin itu. Jangankan menang, untuk mengimbangi pun Anthony tak bisa. Peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu kalah dalam performa terburuknya melawan Vitidsarn dengan skor 7-21, 10-21 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (9/1/2025).
Sepanjang pertandingan yang hanya berlangsung 42 menit, Anthony hanya dua kali unggul, yaitu pada awal gim pertama. Setelah itu, pukulannya lebih banyak menghasilkan unforced error, baik saat bertahan maupun menyerang. Dalam permainan yang menggunakan format rally point, kesalahan-kesalahan itu berbuah keuntungan bagi lawan karena langsung menambah poin.
”Saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan dengan baik pada hari ini, dari awal hingga akhir pertandingan. Kunlavut pun bukan pemain yang bisa dengan mudah membuang poin, dia bermain sangat baik,” ujar Anthony, yang terakhir kali bermain di Denmark Terbuka, Oktober 2024, sebelum tampil di Malaysia Terbuka.
Kekalahan dalam performa buruk memperlihatkan bahwa level berbagai faktor dalam diri tunggal putra Indonesia ranking kesepuluh dunia itu di bawah pemain top pada awal 2025 ini. Kebugaran, setelah cedera menjelang akhir 2024, belum kembali. Ini berdampak pada level kecepatan pergerakan dan akurasi pukulan yang berada di bawah Vitidsarn.
”Kualitas Kunlavut di atas lawan saya kemarin. Ternyata fisik dan kebugaran saya belum berada pada level untuk siap bertanding melawan pemain seperti Kunlavut,” ujar Anthony.
Tunggal putra nomor dua Indonesia itu berada pada fase stagnan hampir sepanjang 2024. Setelah mencapai final All England pada Maret, performanya tak berkembang. Sejak Agustus, yaitu setelah tersingkir di penyisihan grup Olimpiade Paris 2024, cedera kaki kiri turut berpengaruh pada penampilannya yang menurun.
Dalam Malaysia Terbuka Super 1000, turnamen pertama pada 2025, terlihat penampilan Anthony belum bertambah baik. Seperti rekannya, Jonatan Christie, yang tersingkir pada babak pertama, Anthony memiliki waktu sepekan untuk memperbaiki diri sebelum tampil di India Terbuka Super 750 pada 14-19 Januari. Pekan berikutnya, tantangan akan datang di rumah sendiri dalam ajang Indonesia Masters Super 500.
Sebelum Anthony, satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, juga tersingkir pada babak kedua. Mereka kalah dari pasangan Jepang yang mulai berkembang pada 2024, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, dengan skor 17-21, 17-21.
Kekalahan tersebut menjadi akhir perjalanan Dejan/Gloria sejak menjalani debut sebagai pasangan di All England 2022. Pada tahun tersebut, Gloria tak lagi dipanggil PP PBSI untuk menjadi atlet pelatnas sehingga dia berlatih di klub asalnya, PB Djarum.
Meskipun sulit untuk bersaing dengan pasangan-pasangan elite dunia dari China, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand, Dejan/Gloria bisa bersaing dengan pemain pelatnas untuk menjadi ganda campuran nomor satu Indonesia. Mereka bersaing ketat dengan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari untuk lolos ke Paris 2024 meski akhirnya gagal.
Performa tersebut membuat PBSI 2024-2028 memanggil Dejan untuk menjadi atlet pelatnas pada 2025. Dia pun berlatih di pelatnas Cipayung sejak akhir Desember 2024, terpisah dengan Gloria di PB Djarum. Setelah Malaysia Terbuka, keduanya akan bermain dengan pasangan berbeda, yaitu Dejan bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Gloria dengan Rehan Naufal Kusharjanto.
”Banyak pelajaran yang saya dapat dari Kak Gloria, termasuk hal kecil seperti cara mempersiapkan kebutuhan untuk bertanding di luar negeri. Kak Glo ibarat kakak bagi saya. Saya sangat berterima kasih karena dia mau membantu saya dan berjuang bersama hingga titik ini,” tutur Dejan.
Gloria pun menyampaikan kebanggaannya bisa berjuang dengan Dejan. ”Perjalanan kami tidak mudah, banyak naik-turun. Saya hanya bisa berpesan untuk Dejan agar semangat terus, perjalanan masih panjang, dan ini saatnya membuktikan diri,” ujar Gloria.