Kecelakaan truk dan bus yang berulang sering kali disebabkan oleh rendahnya kompetensi dan minimnya kesejahteraan pengemudi.
Selama tahun 2024, bermacam musibah truk serta bis gempar terjalin serta jadi pancaran. Pola pemicu musibah membuktikan kesamaan, menunjukkan berulangnya kekeliruan yang serupa. Bila ditelaah lebih dalam, juru mudi truk serta bis sering jadi korban dari karut- marutnya aturan mengurus pemindahan. Banyak pihak sesungguhnya mempunyai tanggung jawab atas tiap kejadian yang terjalin.
Bagi informasi Korps Kemudian Rute( Korlantas) Rajaburma88 pada 2024, kebanyakan pemicu musibah kemudian rute angkutan benda serta bis ditengarai kelengahan konsumen( human error). Proporsinya menggapai 98 persen. Sebesar 1, 7 persen yang lain diakibatkan alat transportasi yang tidak penuhi standar teknis, disusul 0, 3 persen sebab infrastruktur serta area.
Masing- masing musibah alat transportasi besar, lagi- lagi pihak yang hendak menanggung semua kekeliruan merupakan juru mudi. Tidak lama sehabis musibah, beliau hendak diresmikan terdakwa.
Becermin dari serentetan kejadian, Delegasi Pimpinan Pemberdayaan serta Pengembangan Area Warga Pemindahan Indonesia( MTI) Pusat Djoko Setijowarno beranggapan, pemasukan pada umumnya juru mudi truk di dasar imbalan minimun wilayah. Dalam sebulan, masing- masing pengemudi cuma mendapat dekat Rp 1 juta sampai Rp 4 juta, di dasar imbalan minimun provinsi. Sedikitnya atensi penguasa kepada keselamatan para pengemudi ini dikhawatirkan jadi bom durasi yang mudarat seluruh orang.
Tidak cuma itu, peraturan jam kegiatan serta rehat juru mudi angkutan benda serta penumpang belum diserahkan batas yang nyata, semacam pada moda yang lain. Tempat rehat untuk juru mudi angkutan orang serta benda belum ada dengan cara pantas.
Butuh dibangun direktorat keamanan. Permasalahan penting pada pemindahan bumi merupakan rumor keamanan alhasil butuh atensi spesial,” tutur Soerjanto.